Penyiksaan Karyawan Judi Online Oleh Atasan Sejak April

Berita Online Hari Ini  – Polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus penyekapan dan penyiksaan yang dilaporkan oleh mantan karyawan situs judi online bernama Jamal (22).

Padahal, Jamal melaporkan penyiksaan yang dialaminya saat bekerja di situs judi online itu sejak April 2022 lalu. Jamal disiksa, disekap dan ditelanjangi oleh atasannya akibat ketahuan menggunakan uang perusahaan sebesar Rp 13 Juta.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Febri Isman Jaya beralasan, sampai saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi sehingga belum menetapkan tersangka. Febri mengatakan, sejauh ini kepolisian sudah memeriksa 4 orang saksi.

Namun ia tak merinci satu apakah karyawan yang sudah diperiksa itu turut melakukan penyiksaan terhadap korban atau tidak. “Yang jelas pasti rekan-rekan korban dan karyawan yang ada di perusahaan itu, termasuk salah satunya istri korban,” kata Febri.

Cerita Jamal Disiksa, Disekap dan Ditelanjangi

Jamal sebelumnya menceritakan pengalamannya disekap, disiksa, dan ditelanjangi saat ia bekerja di kantor situs judi online di bilangan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Penyekapan dan penyiksaan itu dilakukan karena Jamal ketahuan menggunakan uang perusahaan senilai Rp 13 juta.

Penyekapan ini terjadi April 2022 silam, saat ia sudah sekitar setahun bekerja di perusahaan situs judi online itu sebagai customer service. Tugasnya melakukan transaksi alias transfer uang kepada para pemain yang menang setelah bertaruh di situs judi online tersebut.

Jamal bercerita dan mengakui bahwa awalnya ia memang memakai uang perusahaan sebesar Rp 13 juta tanpa diketahui atasan.

Tiba-tiba, pada 12 April 2022, ketika Jamal baru saja tiba di kantornya, ia dipanggil atasan ke salah satu ruangan kosong. Di dalam ruangan kosong itu, atasan kemudian meminta Jamal mengakui telah memakai uang kantor dengan nilai belasan juta rupiah.

Jamal memang awalnya tidak jujur dan terus mengelak hingga akhirnya pukulan dari salah satu pegawai mendarat di wajahnya. Setelah berkali-kali dipukul itulah Jamal akhirnya mengakui bahwa dirinya telah memakai uang kantor diam-diam senilai Rp 13 juta.

Dalam pengakuannya, Jamal juga menceritakan bahwa uang belasan juta rupiah itu dipakai untuk memenuhi kebutuhan keluarga, termasuk mencukupi keperluan anak semata wayangnya. Pengakuan dosa Jamal ternyata tak membuat emosi orang-orang di dalam kantor judi online itu mereda.

Mereka malah terus-terusan menyiksa Jamal dengan memecutnya menggunakan selang, menyundutnya dengan rokok, mencekokinya obat-obatan, hingga mengaraknya bertelanjang dada berkeliling ruko.

Tak sampai di situ, setelah puas menyiksa Jamal, pihak perusahaan juga menyekap korban di dalam ruangan kosong tadi. Korban dikunci dari luar dan telepon genggamnya pun disita pihak perusahaan. Untungnya, penyekapan ini diketahui istri Jamal yang bekerja di area ruko yang sama dengan korban. Istri Jamal melihat langsung ketika sang suami diarak keliling tempat kerja.

Hari pertama penyekapan, istri Jamal pulang ke rumah dan memberitahu apa yang dialami korban kepada keluarganya. Keluarga Jamal lantas mendatangi kantor tempat bekerja Jamal untuk melakukan negosiasi.

Klik Prediksi Bola Online Jitu

Singkat cerita, setelah tiga hari disekap, Jamal akhirnya dibebaskan usai keluarga memberikan uang Rp 5 juta dan jaminan BPKB motor kepada pihak perusahaan judi online tersebut. Jamal yang tidak terima dengan perlakuan kantor akhirnya melapor ke Polres Metro Jakarta Utara pada 16 April 2022.

Laporannya tercantum dengan nomor LP/B/289/TV/2022/SPKT/POLRES METRO JAKUT/POLDA METRO JAYA. Ia juga sudah divisum setelah mengalami luka memar di bagian punggung, paha, dan wajah.