Misteri Di Balik Tanah Toraja

Kumpulan Cerita Horor – Tanah Toraja merupakan salah satu daya tarik wisata Indonesia, dihuni oleh Suku Toraja yang mendiami daerah pegunungan dan mempertahankan gaya hidup yang khas dan masih menunjukkan gaya hidup Austronesia yang asli dan mirip dengan budaya Nias. Daerah ini merupakan salah satu obyek wisata di Sulawesi Selatan.

Tahun 2004, Tana Toraja dimasukkan dalam daftar sementara warisan budaya dunia oleh UNESCO (Inscription World Heritage-C1038). Menyambut hal ini masyarakat Toraja menggelar upacara Pesta Toraja (Toraja Fiesta) di pasar seni Rantepoa, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Acara tersebut menyuguhkan serangkaian tarian dan atraksi dari 15 kecamatan di Tana Toraja.

Daya Tarik

Ketika Anda pergi ke dataran tinggi Tanah Toraja maka bersiaplah terpesona keindahan alamnya yang menakjubkan. Di saat yang sama ada daya tarik dari masyarakatnya telah mempertahankan kepercayaan dan tradisi mereka dalam siklus kehidupan yang kekal dan kematian di Bumi.

Londa adalah salah satu gua makam paling popular sebagai tujuan wisata di Tana Toraja.Dari kejauhan, tampak tebing curam yang dirimbuni hijau pepohonan. Jika mata Anda jeli, Anda mungkin melihat peti jenazah berwarna cerah diselipkan di celah-celah dinding tebing. Di kaki tebing tinggi nan rimbun inilah, tersembunyi sebuah gua alam yang dijadikan makam.

Anda dapat melihat situs makam pahat di Lemo, makam goa purba di Londa, menhir di Rante Karassik, dan perkampungan Kete Kesu unik. Semuanya terpeliharanya dalam bingkai adat budaya karena masyarakatnya sangat menghormati leluhur dengan tetap menjaga eksistensi pekuburannya.

Di Rantepao, Anda dapat mengunjungi pasar tradisional  Bolu dan mendapatkan biji kopi Toraja berkualitas tinggi seperti Robusta dan Arabika. Di sini Anda juga dapat menemukan kalung manik-manik antik nan cantik.

Transportasi

Dari Bandara Hasanuddin, terdapat dua pilihan transportasi yang dapat membawa Anda ke Tana Toraja yaitu menggunakan pesawat kecil berkapasitas 24 orang atau menyewa mobil melalui jalan darat.

Menggunakan pesawat, Anda akan sampai di Bandara Pong Tiku, terletak di Rantetayo, Tana Toraja, dalam waktu 45 menit, sedangkan jika menempuh jalan darat, baru 8 jam kemudian Anda tiba di Tana Toraja. Pesawat ke Tana Toraja hanya terbang dua kali dalam seminggu, yaitu pada hari Selasa dan Jumat.

Ada banyak bus ke Rantepao dari Makassar setiap hari. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 8 jam, termasuk untuk berhenti makan. Tiket harus dibeli di kota dan berangkat dari terminal bus DAYA sekitar 20 menit perjalanan dengan menggunakan Bemo. Jadwal keberangkatannya yaitu pagi hari (pukul 7:00), tengah hari (pukul 13:00) dan malam hari (pukul 19:00).

Akomodasi

Tana Toraja menyediakan beberapa hotel diantaranya Hotel  Heritage Toraja dan Toraja Prince Hotel adalah hotel bintang tiga di  Rantepao. Jika Anda memiliki jiwa petualang mengapa tidak untuk mencoba menginap di rumah pedesaan.

Kuliner

Menu khas makanan Toraja  yang dapat Anda cicipi adalah pakpiong ayam, sayur  daun ubi yang di tumbuk, sate keong, puding labu dan banyak menu khas lainnya yang khas dengan menggunakan media alas daun pisang.

Tips

Anda yang berkunjung ke tempat ini diharapkan berpakaian adat serta menghargai aturan adat istiadat masyarakat Toraja.

Perjalanan menelusuri gua makam Londa tentulah merupakan sebuah pengalaman yang tak akan Anda dapatkan di tempat lain. Pastikan Anda tidak memindahkan apalagi berniat untuk mengambil tulang, tengkorak, atau benda lain di area makam, sebab inilah salah satu etika yang hendaknya dituruti saat memasuki lokasi makam leluhur masyarakat Toraja. Satu lagi yang perlu diperhatikan apabila Anda berkunjung ke Londa: Anda wajib memohon izin sebelumnya dengan membawa sirih pinang atau kembang.