Ketika PKL Di Hotel

Cerita Dewasa 18 Plus – Kala PKL Di Hotel Cerita ini berawal dari tahun 2016, dikala itu gw masih berumur 19 tahun, lagi melaksanakan praktek kerja lapangan di salah satu hotel di Bandung.

Oia…. nama gw indra. PKLnya oleh personalia hotel, gw ditempatkan di bagian front office selaku receptionist. Salah satu karyawati( receptionist supervisor) namanya Yanti, tetapi seluruh orang memanggilnya Teteh.

Umurnya dikala itu 28 tahun, telah menikah tetapi belum dikaruniai seseorang anakpun. Wajah teteh tidak sangat menawan, namun good looking( semacam mayoritas typikal seseorang perempuan priangan). Dimensi dadanya lagi tetapi padat, namun pinggulnya penuh( body gitar kalee).

Yang sangat gw suka dari teteh merupakan tidak semacam mayoritas wanita pada biasanya yang bahagia bergosip ria, teteh tidak banyak bicara. Bila berdialog tutur katanya sangat halus, pelan tetapi sangat tegas, serta sangat dihormati oleh bawahannya. Bila berakhir bertugas( lepas uniform) pakaiannya juga sopan serta tertutup, senantiasa mengenakan celana panjang. Serta dibalik kemeja ataupun pakaian atasannya senantiasa dilapisi kaos dalam sehingga kian menyembunyikan BHnya.
Sepanjang gw PKL, teteh sangat banyak menolong. Bila dalam satu shift cuma kita berdua, gw terang- terangan bicara sama teteh kalo gw suka sama teteh. Serta teteh cuma tersenyum“ Gak boleh… teteh telah terdapat yang memiliki” tegasnya.

“ Teh… kalo putus sama sang Akang, mendatangi saya yah” gw senantiasa menggoda. Serta teteh cuma tersenyum.

2 bulan setelah itu teteh di mutasikan ke Sales Markering Dept. bertepatan dengan selesainya PKL gw. 2 pekan seterusnya, sehabis meng- collect data- data ataupun bahan- bahan buat makalah di kampus, gw pamit sama teteh.

“ Teh… saya ingin pamit, terima kasih buat bimbingannya sepanjang saya praktek disini yah… serta maafin kalo sepanjang ini saya kerap menggoda teteh” kata gw diplomatis.

“ Gak papa ndra… teteh bahagia dapat bantu kalian. Kapan kembali ke Jakarta?”

“ Esok” sahutku.

“ Bareng aja sama teteh. Esok teteh dinas ke Jakarta, bisa tugas buat sales call sepanjang 3 hari di Jakarta… naik mobil kantor”

Pola RTP Slot

Besoknya gw kembali ke Jakarta turut sama teteh, naik mobil espass. Gw di depan sama sopir, teteh sendirian di balik. Sepanjang di ekspedisi kami ngobrol, tiap kali gw nengok ke balik( dikala ngobrol) yang nampak merupakan kaki teteh yang putih lembut dengan betis yg sangat ranum( slurupp). Terkadang bila ia merubah posisi duduknya, nampak paha mulusnya( duh… kecian neeh adik gw, mencuat/ melengkung di sangkarnya).

Pendek kata kami datang di hotel jam 16. 00( dikala itu ekspedisi Bdg- Jkt memakan waktu kl 4 jam).

“ Teh… bolehkan saya antar hingga teteh di kamar”

Teteh cuma tersenyum. Hawa Jakarta yang panas, ditambah AC mobil yang tidak optimal, membuat tubuh teteh dibanjiri keringat. Gw kasihan melihatnya, serta dikala itu dalam lift( meski berAC) teteh padat jadwal melap keringat di mukanya serta leher mengenakan tissue…. Ya ampun, seperti itu panorama alam terindah yang sempat gw amati… tubuh gw menggigil, nafas gw sesak, napsu gw naik… tetapi apa energi.( sedangkan adik gw masih menggeliat- geliat dalam sangkarnya, memohon belaian kalee yak?).

Sehabis seluruh lagguagenya teteh telah gw taro di lemari, gw langsung pamit.

“ Teh… saya kembali dahulu yah( sembari cipika cipiki), memohon kenang- kenangan dong” candaku.

“ Nih… satu kecupan di kening” kata teteh sembari kecup kening gw. Sekali lagi tubuh gw menggigil, bau tubuh khas perempuan, membuat libidoku naik. Serta tanpa basa basi kucium bibirnya. Teteh melonjak kaget, serta meronta- ronta.

“ Jangan.. ndra…jangan” gumam teteh tidak berdaya. Punggungnya nempel ke bilik dekat pintu keluar. Teteh yang tubuhnya kecil berupaya membebaskan diri dengan meronta- ronta. Mulut gw melaksanakan sedotan- sedotan liar dari bibir bergeser ke leher serta setelah itu ke lubang telinganya. Tubuh teteh menggerinjal hebat. Setelah itu bibir gw kembali menutup bibirnya….. perlawanan teteh mulai melonggar. Degup jantungnya hingga terdengar tidak beraturan. Bibirnya terbuka lama- lama serta tangannya melingkar ke leher gw. Desahan napas teteh mulai memburu. Tangan gw mulai berani memeras bukit kembarnya dibalik blousenya( belum lama baru ketahui nyatanya teteh mengenakan t- shirt u can see di dalam blousenya). teteh telah mulai pasrah serta mulai mengimbangi sedotan bibir gw, lidahnya mulai menari- nari serta bertautan dengan lidah gw. Punggung teteh masih melekat di bilik, kedua tangannya gw angkat ke atas kepalanya. Nampak bulu- bulu halus di dasar ketiaknya, tidak rimbun… serta bau khas perempuan yang agak soft menyeruak hidung gw… dikala membaui ketiak teteh.

Teteh kian menggerinjal serta dengan pasrah membiarkan gw melucuti seluruh pakaian atasannya. BH nya yg warna gelap terencana tidak gw lepas, Libido gw kian menggila kala memandang BH hitamnya teteh. Adik gw yg daritadi berdenyut- denyut kian membeku kala suatu tangan halus mulai membelai- belainya. Tanpa gw sadari teteh telah sukses membuka celana berikut hings yg gw gunakan. Adik gw bersorak kegirangan manakala tangan halus teteh bermain- main, kadangkala memijatnya, kadangkala mengocoknya, apalagi biji- biji gw juga tidak lepas dari game tangan teteh.

Pola Slot Gacor

Teteh mulai kasar… bertolak balik dengan kesehariannya yang tenang serta kalem. Tubuh gw telah telanjang bundar, demikian pula dengan roknya teteh telah terbang entah kemana. CD teteh juga bercorak gelap dimensi midi nampak menonjol ditengah- tengahnya. Gw terencana memohon sama teteh supaya CD serta BH nya jangan dahulu dibuka. Puting teteh yang agak coklat tidak lepas dari sedotan bibir gw, demikian pula bukitnya tidak sempat lepas dari remasan tangan gw, bergantian dengan sedotan bibir teteh ke puting gw.

“ Ndra… pegangin memiliki teteh…. ohh.. ahh” erang teteh sembari bawa tangan gw ke pangkal pahanya. CDnya telah mulai basah…. tangan gw mulai menyeruak ke dalam rambut halus teteh, sedangkan tangan yg satunya bermain- main di pantatnya teteh. Bibir gw mulai menelusuri balik telinganya. Bibir teteh mulai menjilati leher gw kadang- kadang niup telenga gw.

“ Pindah yu.. ndra ke kursi” teteh menuntun gw mengarah kursi. Teteh menyuruhku duduk, serta teteh duduk dipakuan gw menghadap gw. BHnya mulai gw lepas… bukitnya yg padat ranum masih gw remas serta yang satunya gw sedot putingnya.” ooohh… ndra…. geli… ndra”

“ OOh…. teh… masukin yah…teh” setelah itu teteh berdiri sebentar, gw membuka CDnya. Sehabis lepas CDnya gw cium…. bau khasnya kian menaikan libido gw. Bulu- bulu halus teteh nampak tidak beraturan di pangkal pahanya berkat tangan gw yg mengacak- ackanya. Teteh menjerit kegelian“ ohh… ohhh.. ahhh, masukin aja ndra, teteh udah gak tahan” erangnya.

Berulang kali gw coba memasukan adik gw, namun senantiasa meleset… serta kandas terus. Teteh yg telah gak tabah kesimpulannya membimbing adik gw buat merambah badannya. Bleeessss… ohh kesimpulannya. Seumur hidup belum sempat terbayangkan nikmatnya burung gw masuk kedalam memeknya teteh. Teteh menjerit…. serta mulai menggerakan pantatnya… kadangkala naik turun, terkadang melingkar- lingkar. Gesekan demi gesekan bawa kami melayang layang jauh. 10 menit sudah lalu.

Teteh menarik pantatnya serta menarik gw ke tempat tidur. Badan teteh terlentang, kedua kakinya dibuka lebar.

Info RTP Slot Live

“ Mari… ndra… mari masukin… kilat”

Gw mulai merambah badannya…. mulut kami berpagutan serta lidah kami silih membelai. Pinggul gw mulai naik turun dengan cepatnya mengimbangi putaran pantatnya teteh… sehingga terdengar bunyi ciprakan, akibat kocokan batang gw pada kemaluan teteh. Gerakan teteh mulai liar, kedua kakinya dilingkarkan ke pinggang gw.