Cerita Horor Suster Rayap
Cerita Horor Hari Ini – Seorang dokter ber-title spesialis yang sedang berdinas malam di salah satu rumah sakit terbesar di ketinggian Jawa Barat nampak berjaga siaga begitu mendapat informasi bahwa terjadi kecelakaan lalu lintas yang memakan korban meninggal dunia.
“Ambulance sedang menuju ke sini, estimasi 30 menit lagi sampai ,1 jenazah dapat perintah autopsi dok.” ucap salah seorang petugas rawat kepada Dokter Rita.
Dirinya berdiri siaga di lorong depan ruang UGD menunggu kedatangan Ambulance yang membawa jenazah.
Malam itu pukul 01.00 dini hari, rumah sakit nampak sepi dan lampu-lampu lorong di beberapa spot sengaja dipadamkan membuat penerangan remang redup.
Hawa dingin menelisik mengusik sela-sela sendi yang juga membuat bulu Roma ikut bergidik. Dari kejauhan nampak satu sosok perempuan memecah sepi berjalan mendekat ke arah dokter.
Wanita tersebut ditafsir berusia 30 tahunan, berambut seukuran bahu, mengenakan kemeja cokelat muda bermotif kotak-kotak dan celana panjang berwarna senada.
Dia menghampiri sang dokter dengan wajah pucat,
“dok, mayit yang mau di autopsi sudah datang?” tanya wanita itu kepada Dokter Rita.
Klik Prediksi Bola Online Jitu
“Belum Bu, sepertinya masih diperjalanan. Apa ibu pihak keluarganya?” tanya dokter Rita.
Wanita itu menutup katup mulutnya, dia memalingkan badan kemudian berjalan menjauh ke arah luar dengan langkah tergopoh-gopoh.
Dokter Rita kembali memeluk hening dalam remang lorong ketika bahu wanita tersebut sudah tak lagi terlihat.
Tak lama berselang, suara sirine ambulance bersuara nyaring bak perintah bagi dokter Rita untuk bersiap.
Roda bangsal di dorong oleh dua orang perawat memutar di atas lorong mendekat ke arahnya,
Nampak jelas dari kejauhan lumuran darah yang membanjiri tubuh korban meninggal.
Ketika jenazah itu melintas tepat di hadapannya, dokter Rita seketika terkesiap kaget, kedua matanya terbelalak namun bukan karena melihat lumuran darah, melainkan ketika melihat wajah sang korban ternyata serupa dengan sosok wanita yang belum lama tadi bercakap dengannya—
—“Wanita itu menanyakan jenazahnya sendiri” ucap dokter Rita ketika bercerita padaku. Dokter Rita merupakan narasumber pertama pada cerita ini.
Peristiwa mistis dan hal-hal diluar nalar ibarat resiko nyata yang harus di telan mentah-mentah oleh para petugas medis dan segenap karyawan yang bekerja di rumah sakit tersebut.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa rumah sakit tersebut dikenal angker. Terlebih, bukti nyata pada kamar mess karyawan yang bangunannya terletak persis di belakang gedung rumah sakit tersebut.
Di gedung mess karyawan rumah sakit, ada satu kamar yang sudah puluhan tahun tergembok.
Tak ada satu pun yang berani membukanya karena terakhir kali kamar itu ditempati, penghuninya kerasukan hingga di vonis mengalami gangguan jiwa.
Sejak hari itu, tak ada yang berani menempati kamar tersebut dan rumor-rumor yang beredar tentang peristiwa itu terancam merusak citra rumah sakit,
sehingga pihak manajemen rumah sakit memutuskan untuk menggembok rapat dan tak membiarkan siapa pun masuk ke ruangan itu sampai saat ini.
Konon, kamar tersebut sebelumnya milik salah satu perawat yang menjelma menjadi wanita setan pemakan bayi yang tercatat dalam sejarah kelam rumah sakit tersebut ketika pada puluhan tahun silam rumah sakit mengalami tragedi tingginya angka kematian bayi dan kehilangan ari-ari—
—sosok yang dijuluki sebagai “Suster Rayap” itulah yang dipercayai sebagai tersangka utama.
—————
(Penulis) sehubung gw masih ada kegiatan, nanti dilanjut maleman yak. Pas nih vibes Malam Jumat 🙂
Jangan lupa tandai, bookmark, atau RT dulu judul thread ini agar tidak hilang.
Sampai nanti malam!
—-LANJUT——
Suster Rayap sudah menjadi Legenda Urban di Rumah Sakit tersebut yang mana hingga kini sosoknya diyakini masih ada.
Bukan tanpa alasan, pasalnya rumah sakit ini memang dikenal angker dengan ragam fenomena nyata yang dirasakan bukan hanya petugas medis, namun juga para pasien yang pernah singgah di Rumah Sakit tersebut.
Setiap fenomena ganjil yang terjadi, sosok suster rayap selalu menjadi pelaku tertuduh utama.
Menurut Dokter Rita, para pekerja rumah sakit di sana mengaku beberapa kali melihat kehadiran eksistensinya khususnya ketika dinas malam.
Pernah suatu ketika, seorang keluarga penunggu pasien tengah tertidur seorang diri di kursi panjang yang berjejer di lorong depan ruang rawat inap.
Lorong-lorong rumah sakit memang hampir selalu sepi setiap malam dan penerangannya pun sengaja di redupkan.
Dia tertidur amat lelap sampai terbangun seketika saat telinganya menangkap suara roda bangsal yang bergerak cepat seperti sedang ada pasien gawat darurat.
Suara putaran roda bangsal yang beradu dengan keramik terdengar keras sampai membuatnya tersentak kaget.
Keluarga penunggu pasien tersebut memperhatikan ke arah sumber suara, dia menanti roda bangsal yang ditangkap telingannya semakin mendekat ke arahnya.
Suara itu terdengar kian dekat, namun penampakan dari roda bangsal itu belum juga terlihat.
Dia celingak-celinguk ke arah lain barangkali dirinya salah menduga arah sumber suara.
Namun sepanjang mata menyapu sekeliling, pria muda itu tidak menemui apa pun selain mendapati dirinya satu-satunya orang yang berada di lorong tersebut.
Sontak pria tersebut merasa merinding, senyap, hening, dan dingin seketika mendekap. Menyadari suara roda bangsal itu kian dekat, dia menoleh ke arah kanan menanti kedatangan roda bangsal misterius yang sedaritadi mengusik rasa takut dan penasarannya,
mesti tak dipungkiri bulu kuduk yang meremang membuat raut wajahnya mengerutkan cemas.
Beberapa saat menanti ke arah kanan, namun seketika telinga kirinya menangkap radar sumber suara yang berpindah.
Sontak wajah dan kedua matanya memaling ke arah kiri.
Benar saja, kedua matanya terbelalak dan napasnya berderu cepat terengah-engah.
Tubuhnya mematung ketika melihat roda bangsal kosong di dorong oleh empat orang perawat berwajah hancur dan berlumuran darah.
Ingin rasanya dia berlari seribu langkah, namun memalingkan wajah saja dia tak bisa!
Suaranya pun tercekat di tenggorokan.
Hingga ke empat perawat berwajah hancur yang tengah mendorong roda bangsal tersebut semakin dekat ke arahnya.
Mulanya raut ke empat perawat itu datar dengan bibir biru pucat. Namun seketika ke empat wajah hancur para perawat itu tersenyum lebar ke arahnya!
Detik kemudian, pria muda tersebut tak sadarkan diri.
Para petugas rumah sakit yang berjaga malam kala itu menemukan pria tersebut sedang kejang-kejang hebat dengan mata mendelik ke atas (putih semua), dan mulut berbusa di lorong rumah sakit.
Tubuhnya menggelinjang kuat, kejadian itu terjadi sekitar pukul 01.30 dini hari.
Dengan sigap para petugas medis membawa pria tersebut dengan roda bangsal menuju ruang UGD. Namun, Pria tersebut tidak henti kejang-kejang hebat di atas bangsal.
Usai diberikan obat, pria tersebut lebih tenang, namun singkat cerita, tak selang beberapa lama saturasi oksigennya menurun, dia Nampak sesak napas namun raut wajahnya menunjukan kepanikan sambil berteriak;
“CICAK!! CICAK!!!, TOLONG BANYAK CICAK!!!”
Tubuhnya memberontak, kedua tangannya menyapu-nyapu dan memukul-mukul tubuhnya sendiri seraya mengusir cicak-cicak di tubuhnya. Namun para perawat dan petugas medis di sana tak melihat apa pun.
Kewalahan, Pria tersebut pun ditenangkan dengan satu kali suntikan.
Setelah hampir 2 minggu melalui perawatan intensif di ruang UGD dan sempat berpindah ke ruang ICU, puji syukur pira tersebut berhasil diselamatkan.
Selama kondisinya berangsur membaik, Pria itu memberikan kesaksian menceritakan apa yang dia lihat dan alami sebelum terjadi kejang-kejang dan tak sadarkan diri.
Dia menambahkah bahwa, dia melihat dirinya dibawa di roda bangsal kosong yang dibawa para perawat gaib itu.
Ya, Pria tersebut terbilang beruntung!
Kenapa?
Karena dari kasus serupa yang pernah terjadi—kejang-kejang mendadak di lorong, memiliki ciri-ciri yang sama dan juga berteriak seolah disergap ribuan ekor cicak!
Kebanyakan dari korban tersebut tak bisa diselamatkan, alias meninggal dunia seketika.
Kesaksian dari satu-satunya pria selamat itu memperkuat spekulasi bahwa makhluk legenda urban yang dijuluki sebagai suster rayap atau wanita setan pemakan bayi itu masih ada!
Hal itu tak lain karena ciri khas dari bintang cicak-cicak yang memang menjadi tanda kemunculannya.
“Sejak saat itu, kita sering memperingati orang-orang yang nginep di RS apalagi yang tidur di lorong—kalau mendengar suara roda bangsal diatas jam 12, jangan ditungguin dan buru-buru pergi.
Jangan sampai ketemu sama roda bangsal itu karena nanti pasti korbannya jadi yang menempati roda bangsal para perawat gaib itu.” Ujar Pak Sarto, Satpam Rumah Sakit yang turut membagikan kesaksiannya sebagai narasumber.
“Itu udah jadi rahasia umum kang, sudah banyak korbannya” tambah pak Sarto.
————–
Kita Beranjak kembali ke kamar kosong yang sudah tergembok selama puluhan tahun—yang mana sebelumnya ialah milik salah satu perawat bernama Yati yang menjelma menjadi Suster Rayap yang memakan ari-ari bayi.
Para tenaga medis yang menghuni kamar mess di lantai yang sama dengan kamar tergembok itu mengaku sering mencium bau anyir darah amis kala melintas ruangan yang berdekatan dengan tangga gedung tersebut.
Tak hanya itu, kala malam mereka mengaku sering mendengar suara wanita bersenandung dan suara langkah menyeret di sepanjang lorong mess—
tiap kali mendengar hal-hal aneh itu, mereka tak ada satu pun yang berani menoleh keluar. Konon, menurut cerita yang beredar,
jika kita melihat atau bertemu makhluk suster rayap tersebut maka kecil kemungkinan akan selamat seperti para korban-korban yang bertemu perawat gaib dan roda bangsal kosong yang konon akan mengantarkan mereka bertemu suster rayap tersebut.
Menyingkap sejarah kelam yang pernah terjadi, pada tahun 1970-an rumah sakit mengalami tragedi meningkatnya angka kematian bayi yang dimulai dengan kehilangan Ari-ari.
Pada masa tersebut hidup seorang perawat bernama Yati yang menjelma menjadi suster rayap atau wanita setan pemakan bayi akibat perjanjian dengan iblis yang dilakukan oleh leluhur terdahulunya.
Keberadaan yati sebagi suster rayap pernah tertangkap mata sedang memakan ari-ari bayi mentah-mentah di kala malam. Dia juga menyerang salah satu petugas medis hingga meninggal dunia.
Sejak hari itu, Yati mendadak menghilang dari rumah sakit, dia meninggalkan satu surat yang belum selesai tentang dirinya sendiri di kamar mess tersebut bersama sisa-sisa ari-ari bayi yang bergelatakan amis di lantai-lantai kamarnya.
Keberadaan suster rayap sudah tak terlihat lagi sejak hari Yati berpamitan , namun setelah itu beredar kabar dia menyerang satu desa yang lokasinya tak jauh dari rumah sakit.
Motifnya sama, Suster rayap itu menghantui setiap ibu yang hendak melahirkan kemudian memakan air-ari bayinya hingga sang bayi meninggal dunia.
Di desa tersebut Yati sang suster rayap dijuluki sebagai wanita setan pemakan bayi sampai pada satu waktu, para tetuah dan tokoh adat desa serta para pemuka agama menyelanggarakan ritual bersama untuk menangkap wanita setan itu.
Dirinya berhasil di tangkap ketika hendak memangsa satu bayi pada ibu yang hendak melahirkan. Namun seperti sengaja menyerahkan Diri, sosoknya ditangkap dengan mudah yang mana kemudian di arak warga untuk dibakar dan disaksikan oleh satu kampung.
Nahasnya, ketika kayu bakar yang mengelilingi tubuh terikat sudah menjelma menjadi bara api, namun justru makhluk wanita setan tersebut tertawa memekik dan kemudian menghilang seketika sebelum api sempat menyentuh kulitnya.
“Api tidak bisa dimusnahkan oleh Api” ucap Pak Empu, Narasumber ketiga yang menceritakan kejadian yang menimpa desanya.
Sepuh yang dipanggil sebagai pak empu itu merupakan salah satu pemuda yang melemparkan obor api ke arah susunan kayu bakar ketika hendak membakar wanita setan pemakan bayi.
Keberadaannya yang menghilang seketika tanpa pernah diketahui lagi jasadnya memunculkan kepercayaan bahwa makhluk tersebut masih ada hingga saat ini.
Sosoknya masih menjadi momok yang menakutkan bagi para perempuan hamil di desa dan melegenda di rumah sakit.